Meramaikan Tulisan Berbahasa Indonesia di Medium Melalui Komunitas

Menemukan wadah khusus penulis Indonesia di Medium sungguh jadi angin segar yang memotivasi saya untuk rajin menulis di platform ini.

Kania Raras
3 min readSep 23, 2024

Sejak pertama memulai akun Medium di tahun 2015, pikiran saya waktu itu sebatas, “Wah, ada platform baru yang nyaman digunakan untuk menulis konten teks.” Titik. Setelah sebelumnya saya menulis di beragam platform blogging seperti, Multiply, Blogspot, Tumblr, dan WordPress, kehadiran Medium memberi warna baru.

Ilustrasi blogging. Foto oleh Corinne Kutz dari Unsplash

Platform ini mudah digunakan, dan kebanyakan kontennya berkualitas. Tapi, seiring waktu, saya sadar kalau Medium lebih didominasi tulisan-tulisan berbahasa Inggris dan konten berbahasa Indonesia minim sekali atau sulit ditemukan.

Mungkin itu juga yang membuat frekuensi saya menulis di Medium cenderung pasang surut. Pada akhirnya, Medium saya gunakan sebagai saluran berekspresi ala kadarnya — malah, saya lebih sering jadi pembaca ketimbang menulis.

Nah, sebagai pembaca, saya sering mendapatkan konten yang berbobot dan berguna. Jadi, di 2018 saya putuskan mendaftar sebagai anggota berbayar supaya saya bisa menikmati platform ini dengan optimal. Soalnya, banyak konten yang dibatasi pagar berbayar (paywall), dan dengan jadi anggota berbayar, saya bisa baca konten apa pun tanpa limitasi.

Baru di tahun ini, 2024, saya mendapat angin segar sebagai seseorang yang lebih suka menulis dalam bahasa Indonesia. Saya baru menemukan Komunitas Blogger M (KBM), dan tagar “Bahasa Indonesia” sebagai topik kini memuat lebih banyak konten dibanding dulu.

Topik “Bahasa Indonesia” di Medium. Walau tidak sefantastis konten berbahasa Inggris, tapi jumlah ini juga terbilang tidak sedikit buat saya.

Sejak bergabung dengan Komunitas Blogger M, sebuah publikasi yang dimulai dan diasuh oleh Bagus Ramadhan, saya jadi lebih aktif membuka Medium untuk membaca konten yang ada di sana. Seperti namanya, komunitas ini bertujuan mewadahi penulis-penulis Indonesia untuk berjejaring, saling menginspirasi lewat tulisan, dan bersama-sama menjangkau lebih banyak audiens di Indonesia.

Tampilan laman Komunitas Blogger M

Jujur, saya senang sekali dengan kehadiran komunitas ini (terima kasih, Mas Bagus!). Melalui KBM, menemukan tulisan berkualitas dari penulis-penulis Indonesia jadi sangat mudah. Rasanya, saya tak sendiri dalam merasa resah tentang minimnya minat dan animo terhadap tulisan berbahasa Indonesia di Medium. Tapi, kehadiran komunitas ini langsung mematahkan pesimisme saya dan, sebaliknya, justru menyulut semangat baru.

Bukan tanpa alasan saya bilang begitu. Artikel-artikel di KBM mendulang engagement yang positif dan terus bertumbuh. Ini jadi informasi baru buat saya, bahwa ternyata pasar audiens tulisan berbahasa Indonesia di Medium cukup besar!

Meski belum genap sebulan saya jadi anggota KBM, sebelumnya saya sudah mengikuti dan berlangganan publikasi ini. Tapi setelah bergabung sebagai anggota dan masuk ke grup Telegram, saya baru menyadari besarnya antusiasme orang-orang untuk bergabung dan menulis di Medium. Setiap hari selalu ada penulis yang bergabung, dan banyak di antara mereka yang rajin membagikan tulisannya.

Motivasi menulis saya pun makin meningkat, karena saya juga ingin berkontribusi tulisan untuk KBM. Meski belum tentu dimuat, komunitas ini menjadi sumber dorongan baru yang datang di saat yang tepat, sejalan dengan rencana saya untuk lebih rajin menulis di Medium.

Foto "My Life Through A Lens" dari Unsplash

Terima kasih dan semangat terus untuk para pengasuh dan editor KBM, juga semua teman-teman penulis Indonesia yang giat, sedang mencoba giat, atau berencana giat menulis dalam bahasa Indonesia di platform ini! Semoga kehadiran komunitas khusus penulis Indonesia di Medium bisa mengundang lebih banyak pengguna dari Indonesia, dan komunitas ini juga terus bertumbuh sejalan dengan misinya.

Tangerang Selatan, 22 September 2024

--

--

Kania Raras

Content Strategist dengan >10 tahun pengalaman kerja di industri media dan perusahaan teknologi; senang menulis puisi, prosa, dan esai kreatif.